Sunday, April 26, 2015

Praktikum 7

Basic Material and Texturing


Tujuan

Mengenal cara mewarnai obyek 3D (3D model)

Alat

Blender 2.73a

Bahan

(tanpa bahan)

Dasar Teori

Ada banyak cara untuk mewarnai 3D model. Secara umum ada 3 bagian yang saling berkaitan yaitu:
  1. Material
  2. Texture
  3. Lighting

Ketiga komponen itu hanya berupa setting dimana diperlukan satu komponen lagi untuk memproses settingan tersebut. Komponen yang bisa memproses settingan tersebut disebut dengan render engine. Di blender terdapat dua render engine, yaitu blender internal dan cycles. Secara default, yang aktif adalah blender internal. Akan tetapi untuk pemula, relatif lebih mudah jika menggunakan cycles.


Introduction to Cycles

Berikut adalah perkenalan singkat dengan render cycles yang disajikan oleh andrew price dari blender guru https://youtu.be/UTwXG3K4l2g

Introduction to UV Mappping

Berikut adalah perkenalan dengan uv mapping https://www.youtube.com/watch?v=gQrFL0S7CNQ

Introduction to texturing

Berikut adalah penjelasan dasar tentang texturing. silahkan disimak di blendercookie, atau lihat video embed-nya di sini https://youtu.be/G7Cd74z8syY

Realistic texturing

Realistic texturing berangkat dari gambar texture yang bagus, tapi tidak berhenti disitu. perlu dilanjut ke bump map, reflection map, dan displacement map. Detailnya bisa dipelajari di blender guru, berikut adalah video penjelasannya. (Warning: English Ear Required)



Petunjuk Praktikum

Percobaan 1: Material Setting
Ikuti petunjuk tutorial berikut untuk bermain dengan material setting dasar yang disediakan oleh blender. Tutorialnya bisa dibaca di cgtutplus

Percobaan 2: UV Mapping
Ikuti petunjuk tutorial berikut untuk uv mapping. Tutorialnya bisa dilihat di cgtutplus


Hasil Praktikum


Kesimpulan 

Dengan menggunakan material dan tekstur pada 3D Models, object  3D model terlihat lebih realistis dan menarik. 

Referensi

http://www.mohhasbias.com/prak-7-basic-material-and-texturing/

Friday, April 10, 2015

Praktikum 6

3D Modeling menggunakan Blender

Tujuan

Membuat model 3D menggunakan modifiers pada Blender

Alat

Blender 2.73a

Bahan

(Tanpa Bahan)

Dasar Teori

Ada banyak bentuk Polygon Modeling, diantaranya:
1. Primitive Modelling
2. Polygon Editing
3. Modifiers


Primitive Modeling

Primitive modeling adalah bentuk teknik modeling paling sederhana dimana komponen yang dimanipulasi/diubah-ubah adalah bentuk-bentuk primitif seperti kubus, silinder, kerucut, torus, dan bola. Berikut adalah contoh primitive modeling.


Polygon Editing

Polygon editing adalah teknik modeling dengan manipulasi polygon. Alat yang biasa digunakan adalah extrude dan loop cut. Selain itu manipulasinya juga dilakukan pada titik(point/vertex), garis(edge), ataupun sisi(face). Berikut adalah contoh polygon editing.


Fasilitas 3D Modelling. 

Modifiers

Salah satu fasilitas 3D modeling menggunakan blender adalah adanya modifiers. Modifiers merupakan fasilitas untuk membuat sebuah model tanpa harus membuat seluruh polygon yang diperlukan. Beberapa modifiers yang umum digunakan antara lain mirror, subdivision, dan array. Berikut adalah contoh penggunaan subdivision modifier


Berikut adalah contoh penggunaan mirror dan array dalam pembuatan kursi


Petunjuk Praktikum

Buatlah Pitcher dan Teko menggunakan subdivion multiplier. Ikuti tutorial berikut untuk contoh pembuatan yang bisa ditiru.

Buatlah Kursi menggunakan mirror dan array seperti tutorial berikut


Hasil Praktikum

1. Mangkok



2. Pitcher/Jar


3. Ceret/Teko


4. Kursi



Kesimpulan

Membuat animasi 3D dengan memanfaatkan fasilitas 3D modelling yang ada di blender seperti sub division ternyata sangat berguna untuk memperhalus object kita sehingga terlihat lebih menarik.


Referensi

http://www.mohhasbias.com/praktikum-6-3d-modeling-menggunakan-blender/


Saturday, April 4, 2015

Praktikum 5

Polygon Modelling


Tujuan

Membuat model 3D menggunakan teknik Polygon Modelling

Alat

Blender 2.73a

Bahan

(Tanpa Bahan)

Dasar Teori

1. Polygon Modeling

polygon modeling menggunakan polygon sebagai bentuk dasar untuk pembuatan model 3D. Seperti pada referensi ini. Pada referensi tersebut, kegiatan modeling dimulai dengan memilih primitive. Bisa disebut juga primitive modeling. Primitive modeling biasanya dilanjutkan dengan polygon editing. Dalam blender, biasa disebut dengan Edit Mode atau shortcut-nya tombol TAB.


2. Sculpting

Sculpting menggunakan pendekatan artist lilin/malam untuk setiap menu yang disediakan oleh softwarenya.




Petunjuk Praktikum


1. Membuat kursi menggunakan primitive only

2. Membuat kursi menggunakan polygon editing dengan pendekatan additive modeling

3. Membuat kursi menggunakan teknik polygon editing dengan pendekatan subtractive modeling
https://www.youtube.com/watch?v=kOV6y1NBOO4

4. Membuat meja dengan kombinasi pendekatan additive dan subtractive

5. Membuat kursi versi 2 dengan teknik polygon editing



Hasil Praktikum

1. Buat 3D model dari gambar referensi berikut kemudian embed-kan 360 turn table-nya pada blog masing-masing.



Kesimpulan

Membuat animasi 3D modelling menggunakan teknik pollygon ternyata dapat menjadi lebih mudah
daripada menggunakan primitive modelling.


Referensi

  • http://www.mohhasbias.com/praktikum-5-polygon-modelling/

Friday, April 3, 2015

Praktikum 4

Render Video and Render Image Sequence

Tujuan

Melakukan rendering untuk menghasilkan output akhir berupa video

Alat

Blender 2.73a

Bahan

  • Rotated Cartoon dragon
  • Child Dragon Image Sequences

Dasar Teori

Terdapat banyak cara untuk me-render sebuah animasi menggunakan aplikasi blender. Dua cara umum yang sering ditemui adalah

  • Me-render dalam bentuk video
  • Me-render dalam bentuk image sequence
  • Masing-masing cara tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

1. Render Video

Memiliki kelebihan:
dapat langsung dinikmati menggunakan video player biasa seperti quicktime player ataupun windows media player.

Kekurangan:
jika terjadi kesalahan atau crash saat render belum selesai, maka file video yang dihasilkan akan korup. Dan kegiatan render harus dimulai dari awal.


2. Render Image Sequence

Kelebihan:
jika terjadi keasalahan atau crash di tengah jalan, maka hasil render yang sudah dilakukan tidak perlu diulang

Kekurangan:
masih membutuhkan aplikasi compositor atau video editor atau aplikasi spesifik yang mampu mengubah image sequence menjadi bentuk video. Blender juga bisa berfungsi sebagai video editor.


Percobaan 1: Render Video

1. Buka file Rotated Cartoon Dragon.
2. Scroll ke bawah sampai menemukan opsi Output pada View Properties


3. Set nama file video blendertest.mov dengan meng-klik tombol folder pada bagian Output accordion.













4. Pilih video format Quicktime

 

5. Klik tombol Render Animation


6. Tunggu proses rendering selesai hingga 250 frame.


7. Di akhir rendering akan muncul file blendertest.mov pada folder yang sudah diatur sebelumnya.



Percobaan 2: Render Image Sequence

1. Buka file Rotated Cartoon Dragon.
2. Scroll ke bawah sampai menemukan opsi Output pada View Properties


3. Set nama folder untuk menyimpan kumpulan image sequence dengan meng-klik tombol folder pada bagian Output accordion.


4. Pilih format PNG jika belum dipilih.


5. Klik tombol Render Animation


6. Tunggu proses rendering selesai hingga 250 frame.

7. Di akhir rendering akan ada file-file PNG yang berakhiran 001, 002, 003, dst sesuai dengan nomor frame pada folder yang sudah diatur sebelumnya.




Percobaan 3: Convert Image Sequence menjadi Video

1. Buka file blender baru. Pertama-tama klik File ➞ New

2. Kemudian klik Reload start-up File


3. Aktifkan view layout Video Editing


4. Pada view Video Sequence Editor klik Add


5. Klik menu Image


6. Set start frame 1 dan end frame 250

7. Pilih semua image sequence dari 0001.png sampai 0250.png

8. Klik Add Image Strip


9. Klik tombol play untuk memainkan image sequences yang sudah ditambahkan

10. Ganti view Graph Editor dengan view Properties


11. Set nama file video yang diinginkan pada bagian Output dengan menekan tombol folder

12. Klik render Animation untuk me-render video



Kesimpulan & Analisa

  • Pada percobaan pertama, waktu yang dibutuhkan untuk merender video yaitu 27 menit pada komputer Mac
  • Pada percobaan kedua, merender animasi menjadi image sequence membutuhkan waktu 25 menit pada komputer Mac
  • Pada percobaan ketiga, meng convert image sequence menjadi video membutuhkan waktu 1,5 menit
  • Untuk merender sebuah animasi video menjadi image sequence membutuhkan waktu yang lebih lama daripada merender menjadi bentuk video.

Referensi

  • http://www.mohhasbias.com/praktikum-4-render-video-and-render-image-sequence/